Sabtu, 15 Februari 2014

Kencangkan Otot Perlu Latihan Bertahap

Memiliki tubuh ideal dengan otot kencang menjadi harapan banyak orang. Selain menjalani pola dan asupan makan teratur, salah satu caranya bisa ditempuh dengan latihan kebugaran.
Latihan beban banyak dipilih sebagai olahraga yang efektif membentuk tubuh ideal. “Latihan berguna untuk membentuk otot, membangun tulang yang kuat dan meningkatkan metabolisme tubuh,” terang instruktur fitness, Nur Farhat,.
Bagi pemula, latihan beban sangat penting untuk pengenalan. Tetapi, perlu pendampingan pelatih dan pemilihan alat yang tidak terlalu berat. Farhat mengatakan, latihan awal perlu memahami teknik latihan beban. Lebih dari itu, berlatih dengan teknik yang tepat akan membantu terhindar dari cedera.
Selanjutnya, setelah menguasai gerakan dan teknik berlatih, barulah memulai latihan beban. Peserta latihan awal perlu latihan dari beban yang lebih ringan. “Soalnya latihan harus memberikan waktu tubuh untuk beradaptasi dengan latihan yang dilakukan,” terang Farhat.
Selain pemilihan beban, set dan pengulangan latihan sebaiknya tidak terlalu banyak. Misalnya, sebagai permulaannya bisa mencoba dengan enam pengulangan terlebih dahulu, kemudian ditambah menjadi delapan pengulangan dan seterusnya.
Farhat mengatakan, pada pemula banyak dijumpai kesalahan latihan. Fitness yang diikuti sering terlalu berlebihan. Padahal, latihan mengencangkan otot-otot tubuh perlu disesuaikan dengan kemampuan fisik dan alat yang digunakan.
Pada latihan awal pun, peserta tidak perlu memaksakan diri karena malah nantinya akan menyebabkan cedera otot. “Berlatihlah secara bertahap dari yang ringan ke yang berat. Gunakan metode latihan rutin, baik itu secara detail mengenai waktu dan juga berapa lama latihan, juga fokus pada jadwal sehingga hasil latihan maksimal,” urai dia.
Untuk pemula idealnya latihan tiga kali seminggu untuk mengencangkan otot. Adapun untuk pertumbuhan dan pembentukan otot, perlu latihan khusus disertai asupan nutrisi dan istirahat yang seimbang.
Tiga hal yakni latihan, nutrisi dan istirahat, kata Farhat, merupakan paket yang saling melengkapi dan tidak boleh ditinggalkan. “Otot berkembang semakin besar saat tubuh beristirahat. Berilah kesempatan kepada otot yang telah dilatih untuk berkembang. Cukup melatih otot yang sama dua kali seminggu saja, selebihnya bisa dipakai untuk melatih otot tubuh yang lainnya,” kata dia.
Peserta pemula, Diena Kusumastuti mengatakan, selama dua minggu ia mengikuti latihan beban yang sederhana dan tidak memberatkan. Pada minggu pertama, ia mengaku hanya memilih treadmill dan angkat barbel kecil.
Soalnya saya kan terlalu kurus, jadi otot-ototnya perlu dikenalkan dulu dengan latihan beban, semua bertahap sesuai instruksi,” katanya.
Selama berlatih itu pula, Diena mengaku juga mengimbanginya dengan asupan makanan yang bergizi seperti susu dan buah-buahan segar. Hanya, selama bulan puasa, ia memilih jam latihan menjelang berbuka untuk meminimalkan keletihan yang terlalu berat.

0 komentar:

Posting Komentar